Tekanan sosial masih menjadi faktor dominan dalam sistem pendidikan Korea Selatan pada tahun 2025. Meskipun slot neymar88 ada berbagai upaya reformasi, budaya kompetitif yang kuat tetap mengakar dalam masyarakat dan memengaruhi cara belajar siswa.

Tekanan Sosial yang Mewarnai Pendidikan Korea Selatan

Salah satu penyebab utama tekanan ini adalah dominasi pendidikan tambahan di lembaga swasta yang dikenal dengan hagwon. Sebagian besar siswa mengikuti les tambahan ini, yang membuat beban belajar semakin berat dan menimbulkan tekanan finansial bagi keluarga.

Selain itu, ujian masuk perguruan tinggi, yang dikenal dengan CSAT atau Suneung, masih menjadi tolok ukur utama keberhasilan akademik. Persaingan untuk mendapatkan nilai tinggi membuat siswa belajar hingga larut malam dan mengorbankan kesehatan mental maupun fisik.

Baca juga: Tren Pendidikan Global yang Bisa Jadi Inspirasi Perubahan

Tekanan akademik yang tinggi berdampak pada kesehatan mental siswa, dengan meningkatnya kasus stres, depresi, dan bahkan bunuh diri. Harapan tinggi dari keluarga dan lingkungan sosial turut memperberat beban psikologis yang mereka rasakan.

Beberapa faktor lain yang memperkuat tekanan ini adalah ketimpangan sosial dan ekonomi. Keluarga dengan pendapatan lebih tinggi mampu menyediakan tambahan pendidikan dan fasilitas yang mendukung, sedangkan keluarga berpenghasilan rendah sering kali kesulitan dalam hal tersebut, sehingga kesenjangan dalam akses pendidikan berkualitas makin melebar.

Upaya pemerintah untuk mengurangi tekanan ini sudah dilakukan, seperti pembatasan jam belajar di hagwon dan peningkatan layanan kesehatan mental di sekolah. Namun, perubahan tersebut belum cukup untuk menghilangkan budaya kompetitif yang sudah lama melekat.

Sikap masyarakat yang masih memandang keberhasilan akademik sebagai satu-satunya jalan menuju masa depan yang baik membuat reformasi pendidikan harus disertai dengan perubahan paradigma sosial yang mendalam.

Secara keseluruhan, tekanan sosial tetap menjadi penggerak utama dalam pendidikan Korea Selatan pada 2025, meskipun sudah ada berbagai upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan seimbang

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *